
reelsparimo.com, Parigi Moutong – Banjir susulan yang melanda Desa Matolele, Kecamatan Parigi Tengah, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Minggu malam 14 september 2025 kembali melumpuhkan total akses warga. Jalan dan jembatan utama rusak parah, membuat desa benar-benar terisolir.
Dalam unggahan video warga di Facebook, Senin pagi 15 september 2025 disebutkan bahwa pada banjir pertama Kepala Desa Matolele sudah bertemu Bupati Parigi Moutong untuk mengadukan kondisi jalan yang rusak. Saat itu, Bupati menjanjikan penurunan alat berat dalam waktu 1–2 hari. Namun hingga banjir susulan kedua, alat berat yang dijanjikan tak kunjung tiba.
Warga menyayangkan kondisi tersebut dan mendesak pemerintah segera memberi perhatian karena akses jalan kini lumpuh total.
Kepala BPBD Parigi Moutong, Rifai, saat meninjau lokasi Senin 15 september 2025, membenarkan dampak banjir memperparah kerusakan. “Banjir susulan ini membuat jembatan tambah rusak. Warga makin sulit bergerak karena akses utama mereka benar-benar lumpuh,” kata Rifai. Ia menjelaskan, sejak jembatan pertama kali terputus pada Kamis 11 september 2025, banyak keluarga kesulitan membeli kebutuhan pokok, sementara petani tak bisa menjual hasil panen mereka. Dilansir dari Tribunpalu.com.
Tim Reels Parimo juga mewawancarai Wakil Bupati Parigi Moutong usai menghadiri menghadiri Rapat Kerja Teknis Lapangan, yang dirangkaian dengan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan serta pencegahan ilegal fishing di kabupaten Parigi Moutong, bertempat di Aula Hotel Anutapura, Senin 15 september 2025 pukul 14:31.
Menjawab pertanyaan soal janji alat berat, ia menyebut “tadi saya sudah kontak lewat telepon anggota DPR pak Arnold, jadi insya Allah setelah saya pertemuan di kantor Bupati sebentar saya mungkin akan berkunjung kesana, melihat kondisi jembatan yang menghubungkan antara matolele dengan binangga,” ujarnya.
“Jadi pemerintah itu akan melihat, bagaimana solusi, nah karena bukan apa, dari maleali sampai molosipat luar biasa ini musibah,” tambahnya.
“Tadi sudah saya kontekdia masih mencari posisi alat berat yang dari mana yang bisa menuju kesana, tapi Insya Allah sore ini saya akan berkunjung dengan DPR, mungkin alat yang terdekat yang kami arahkan kesana,” pungkasnya.
Sementara itu, tim Reels Parimo turut mengonfirmasi via WhatsApp kepada Bupati Parigi Moutong mengenai janji penurunan alat berat yang sempat disampaikan kepada Kepala Desa Matolele. Namun hingga berita ini diturunkan, Bupati belum memberikan balasan.
Meski akses jalan terputus, semangat anak-anak Matolele tetap terlihat. Dalam unggahan foto warga di Faceebok, sejumlah pelajar nekat menyeberangi sungai demi bisa bersekolah. Pemandangan ini menuai simpati publik sekaligus memperkuat desakan agar pemerintah segera bergerak cepat mengatasi isolasi Matolele.